Rabu, 02 Oktober 2013

Wick/SIP Sistem

Baca : Sistem Penanaman Air Tergenang

Sistem ini pada awalnya muncul dari pulang lebaran kemarin. Klo pulang lebaran, siapa yg bantu menyirami tanaman ya?
Waktu itu masih minta bantu dengan Pak Satpam untuk minta tolong sirami tanaman tiap sore aja pas mereka patroli. Selang air dan penyemprot sudah dipasang, jadi mereka tinggal menyiram aja.

Terus bagaimana jika malas/jarang menyiram?
Pake sistem genangan air aja. Klo pake sistem infus seperti infis rumah sakit juga bisa, tetapi sepertinya masih harus mengisi air juga pada botol infusnya.

Jadi dengan memanfaatkan sisa botol plastik air mineral, terciptalah sistem ini.
Sama seperti sistem tempel pada tulisan saya sebelumnya, dimana pada sistem tempel menggunakan pompa air akuarium, pada sistem ini tidak perlu pompa. Air cukup menggenang saja.

Mengenai pot dan media tanam sama seperti pada sistem tempel pada tulisan sebelumnya, menggunakan filter pembersih air akuarium dan kain flanel.

Untuk tanaman, hanya bisa pada tanaman dengan batang lembut seperti sayur-sayuran, buah merambat seperti melon, semangka dan timun.

Berikut penampakan prosesnya.


Ini adalah benih awal yang tumbuh setelah menabur biji bayam. Ini benih umur 1 minggu setelah ditabur ke tanah gembur.
Untuk pot dari botol plastik cukup dibelah 2 mendekati tutup botol, bagian tutup botol akan diubah menjadi pot, sedangkan bagian sisa bawah botol akan menjadi tempat penampungan air.

Benih kemudian diambil, lalu diletakkan pada filter putih

Filter putih kemudian digulung menyelimuti benih

 Tempelkan kain flanel seperti gambar untuk penyerap air nutrisi


Selimuti kain flanel dengan kain flanel juga untuk perbanyakan penyimpanan penyerapan air pada benih

Kalin flanel dibalik seperti gambar diatas

Kemudian masukkan benih yang sudah dibungkus ke tutup botol seperti digambar

Penampakan setelah dimasukkan (tampak atas)

Penampakan setelah dimasukkan (tampak bawah)


 Penampakan setelah dimasukkan ke dalam botol


Penampakan dari samping, botol sudah diisi air nutrisi, ada kerikil/batuan untuk membantu supaya botol berat dan tidak gampang tumbang saat tersenggol atau tertiup angin (berhubung angin di sekitar rumah cukup kencang bila terjadi hujan)


 

Penampakan 1 minggu setelah benih dipindahkan ke sistem WICK/SIP, ini umur 3 minggu setelah benih ditabur.

Penampakan 2 minggu setelah benih dipindahkan ke sistem WICK/SIP, ini umur 4 minggu setelah benih ditabur.

Untuk nutrisi tanaman, dapat dicari di jual beli online, berhubung di Balikpapan saya sendiri belum tau untuk mencari dimana.
Saat ini nutrisi ABmix untuk sayuran saya beli dari om Sapto di Goodplant.
Untuk aplikasi buah-buahan juga bisa, tetapi berbeda nutrisi, dimana nutrisi yang digunakan adalah nutrisi ABmix buah-buahan.
  
Idealnya 1 minggu setelah benih ditabur, harus langsung dipindahkan ke media tanam pertumbuhan. Jadi pada sistem diatas terlambat 1 minggu. Seharusnya 4-5 minggu setelah benih ditabur dapat dipanen. Tetapi berhubung untuk konsumsi sendiri dan penyaluran hobi, jadi tidak apa-apa terlambat ^_^

Untuk pertumbuhan, setelah 3-5 hari tanaman dipindah dari benih, diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari pagi - siang atau siang - sore saja, jangan sepanjang hari mengingat tanaman masih belum begitu besar. Namun apabila sudah berdaun besar seperti diatas, dapat dipindahkan pada tempat yang terkena sinar matahari full.

Sekian sedikit berbagi pengalaman dari saya, semoga berguna bagi semua pembaca untuk ikut mencoba dirumah.

Rabu, 18 September 2013

Tempel di dinding


Ide ini ini muncul akibat dari terbatasnya halaman rumah yang ada. Jumlah tanaman semakin bertambah, sedangkan sisa lahan yang tersedia tidak banyak.
Pada awalnya menggunakan paralon sisa dari talang air yang dibuat di belakang rumah
Idenya ingin ada sistem dimana air bisa mengalir dan menimbulkan bunyi gemericik untuk menambah adem suasana halaman.

Ini ada adalah penampakan ide awal, terlalu miring pada paralonnya, kecuali pada paralon yang paling bawah dan talang airnya. Untuk bak penampungan air juga masih menggunakan sisa ember yang tersedia.
Ini penampakan setelah dikoreksi kemiringan paralon.
Untuk pembolongan paralonnya bisa dilihat sebagai berikut :

Ini masih menggunakan cutter, cara manual. Sekarang sudah menggunakan bor. Untuk mata bor paralon bisa disesuaikan dengan rencana pot yang akan digunakan di paralon.
Untuk pot tanam, semuanya menggunakan sisa botol plastik.
mengenai media taman, digunakan busa filter air aquarium dan untuk penyampaian serapan air, digunakan kain flanel.






 Untuk pompa airnya, digunakan pompa air untuk aquarium dengan kapasitas minimal sama dengan tinggi maksimal sistem hidroponik : 2 meter


Untuk bak penampungan air, sudah dirubah dengan bak segi empat yang biasa digunakan untuk penyimpanan arsip.
Mengenai tanaman, berikut contoh tanaman yang saya gunakan








Untuk nutrisi, saya masih bisa belum membuat sendiri, jadi masih beli campuran A + B mix.
Mudah-mudahan kedepan bisa dikombinasikan dengan kolam ikan, dimana untuk nutrisi sayurannya kelak menggunakan sisa kotoran ikan.


Selasa, 04 Juni 2013

Mari Berkebun di Rumah

Blog ini baru saya buat untuk saya jadikan sumber arsip kegiatan berkebun di rumah sehingga proses berkebun mulai dari pemesanan bibit, penyemaian bibit hingga tumbuh dan di panen dapat dimonitor disini.

Berkebun merupakan salah satu kegiatanku di kala senggang ataupun pada waktu libur. Memanfaatkan waktu luang yang ada di rumah sekaligus berkumpul bersama istriku selain setelah mengerjakan kegiatan rutin rumah tangga.

Banyak manfaat yang didapat dari berkebun ini, antara lain sekaligus berolahraga dan berbonus hasil tanaman berupa bahan pokok makanan maupun buah-buahan. Selain itu juga ada kepuasan tersendiri saat berhasil memanen tanaman yang ditanam mulai dari benih.

Pada tulisan berikutnya akan saya bagi mengenai halaman rumah yang ada beserta tanaman yang ada pada saat ini.

Demikian pembuka blog saat ini, update terbaru dari tulisan ini akan saya buat lagi nantinya.